undefined
undefined undefined

Wow... Ada Bunker di Stasiun Tanjung Priok

SELAMA 350 tahun menjajah bumi pertiwi, banyak jejak yang ditinggalkan Belanda. Salah satunya adalah bangunan yang memiliki arsitektur khas Eropa saat itu, model neo klasik yang berpadu dengan model kontemporer, atau kerap disebut sebagai gaya art deco. Suatu bentuk dekorasi bangunan yang popular ketika Perang Dunia I berakhir.

Sudah menjadi desas-desus jika setiap bangunan mewah yang dibangun Belanda di negeri zamrud khatulistiwa ini menyimpan 1001 cerita. Salah satunya misteri bunker terowongan yang konon menghubungkan bangunan satu ke bangunan lainnya yang letaknya cukup jauh. Tapi semua cerita itu seperti tak pernah bisa dibuktikan.

Pada saat peresmiannya, Presiden dikabarkan sangat takjub dengan kemegahan dan keelokan Stasiun Tanjung Priok. Bahkan sempat dikabarkan, kedua mata Presiden seperti tak pernah kenal lelah memperhatikan setiap sudut bangunannya. Ternyata tak hanya matanya, rasa penasaranya sangat besar untuk melihat setiap sudut bangunan yang didirikan oleh Gubernur Jendral AFW Idenburg (1909-1916) pada tahun 1914 itu.

Kabarnya bunker tersebut telah lama diketahui oleh PT Kereta Api (PT Persero), tapi belum diketahui secara jelas mengapa perusahaan kereta api milik negara ini tidak mengungkapnya. Berdasarkan beberapa literatur, keberadaan bunker ini tidak tercantum dalam maket stasiun peninggalan Belanda.

Atas “tingkah” Presiden, akhirnya PT Kereta Api (Persero) memutuskan untuk menggali bunker. Pasalnya saat itu bunker sudah tertutup lumpur. Selama 3 bulan penggalian sementara saat itu, PT KA (Persero) menemukan ruangan-ruangan lain, bukan hanya bunker semata. Setidaknya tiga ruangan sudah tergali oleh tim penggali saat itu.

Akhirnya penggalian pertama pun dilakukan BP3 pada akhir maret tahun lalu. Lantas benarkah bunker itu mempunyai jalur rahasia milik Belanda?


MISTERI keberadaan bunker di bawah Stasiun Tanjung Priok juga telah menyebar di penduduk Tanjung Priok & sekitar sekian lama. Konon bunker ini terhubung dengan berbagai lokasi penting di masa pemerintahan Belanda saat itu.

Kemudian, Pelabuhan Tanjung Priok. Pembangunan Stasiun Tanjung Priok tak lepas dari keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pengganti Pelabuhan Jakarta pada masa itu, yakni Pasar Ikan. Pada akhir abad ke-19, Pasar Ikan tidak lagi memadai untuk menampung aktivitas pelabuhan, & Belanda membangun fasilitas pelabuhan baru di Tanjung Priok.

Pulau Onrust ini juga markas tentara penjajah Belanda sebelum masuk Batavia dan mendudukinya. Di pulau inilah tentara Belanda melakukan bongkar muat logistik perang.

Sementara salah seorang pegawai Stasiun Tanjung Priok yang enggan disebutkan namanya malah menambahkan, jika ada terowongan lain selain ke ketiga tempat yang telah disebutkan. Yakni Pasar Ikan.

Berdasarkan hasil penggalian, lorong-lorong tersebut memang ditemukan. Ada beberapa pangkal lorong, disebut Mujahid sebagai loket, yang merupakan sebuah lorong panjang. Tapi tidak bisa dipastikan, ke titik mana saja lorong-lorong itu terhubung.(hri/okezone)

0 komentar

Posting Komentar