SURABAYA: PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia siap memproyeksikan pertumbuhan bisnis asuransi kesejahteraan karyawan lebih kurang 31% pada 2011 mengingat besarnya potensi market corporate di dalam negeri.
CEO dan Presiden Direktur Manulife Indonesia Alan Merten mengatakan banyaknya perusahaan yang bekerja sama itu menunjukkan kondisi nyata posisi perusahaan tersebut yang kuat & terpercaya.
Bahkan untuk sekarang ini dari 235 juta lebih 121 juta diantaranya merupakan tenaga kerja. Namun baru 3% dari pekerja itu yang sudah menyiapkan program asuransi dana pensiun.
"Itu baru dari program pensiun belum lagi program untuk kesejahteraan karyawan lainnya, " ujar Nelly seusai penandatanganan MoU (Memorandums of Understanding) dengan lima perusahaan di Surabaya hari ini Selasa (30/11)
Selain itu kondisi ekonomi dalam negeri serta kesadaran pengusaha untuk peduli terhadap kesejahteraan karyawan ikut mendorong pertumbuhan bisnis asuransi kesejahteraan karyawan
Dari potensi dan perkembangan market tersebut, kata Nelly, Manulife optimis bisnis asuransi yang mewadahi kepentingan pekerja akan semakin berkembang. "Manulife sendiri memperkirakan angka pertumbuhan bisnis asuransi tersebut berkisar antara 25% hingga 29% untuk tahun depan."
Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan PT Surabaya Autocomp Indonesia untuk Financial Institution Pension Fund (DPLK) & Inserasena untuk TPP GLH.
Senior Vice President Group & Pension Manulife Anne Mulya menuturkan saat ini adalah waktu bagi pengusaha untuk berinvestasi pada karyawan dan memberikan aneka manfaat yang membantu perusahaan menarik serta mempertahankan karyawan terbaiknya.
"Kami harap akan lebih banyak lagi perusahaan yang menyediakan manfaat tambahan seperti asuransi kesehatan dan jiwa dan produk pensiun untuk karyawan mereka. Kami yakin Manulife dapat menyediakan produk & layanan yang memenuhi kebutuhan mereka," katanya
Dibanding periode sama tahun lalu kenaikan aset program asuransi kesejahteraan karyawan ini tercatat 20%. Sementara itu jumlah penghimpunan preminya tercatat Rp3,0 triliun atau tumbuh 68%.
Namun sejuh ini menurut Nelly daya pikat asuransi kesehatan karyawan masih relatif besar dibanding program yang lainnya. Sebagian perusahaan mengasuransikan karyuawannya untuk ke3 untuk semua program tersebut. Namun sebagian besar masih pada taraf asuransi kesehatan.
0 komentar
Posting Komentar